SAMPIT, radarsampit.com – Satu keluarga di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit usai mengalami keracunan makanan yang diduga berasal dari roti bakar dan es teler yang mereka konsumsi. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (7/12/2025) itu bahkan menewaskan seorang balita berusia 13 bulan.
Tak lama setelah menyantap jajanan tersebut, balita dan sejumlah anggota keluarga lain mengalami gejala muntah-muntah, diare, tubuh lemas, hingga penurunan kesadaran.
Keluarga kemudian membawa para korban ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Benar, pasien masuk IGD kemarin. Ada lima korban, mulai dari balita, anak-anak, hingga kakek-neneknya. Satu balita meninggal dunia,” ujar Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany, melalui Kepala IGD dr Muhamad Taufiqurrahman Sp Paru, Senin (8/12/2025).
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit dr Anggun Iman Hernawan Sp Okupasi menyampaikan bahwa pasien yang mengalami keracunan makanan masih dalam perawatan di RSUD dr Murjani Sampit.
“Pasiennya kakak beradik. Pasien balita yang meninggal Senin subuh tadi atas nama Sazia balita berusia 13 bulan, sedangkan kakaknya bernama Nur Azkia berusia 7 tahun masih di rawat inap di rumah sakit,” kata dr Iman.
Kedua pasien yang mengalami keracunan makanan masuk IGD pada Minggu (7/12/2025) ditangani oleh dr Elizabeth. “Dokter kami yang bertugas menginformasikan, kondisi kesehatan pasien sudah memburuk, setelah makan es teler dan roti bakar pada hari Jumat. Sabtunya mengalami muntah-muntah dan diare, minggunya dibawa ke Puskesmas dan sore baru dirujuk ke IGD RSUD dr Murjani Sampit,” jelas dr Iman.
Sementara itu, kondisi bapak dan ibu pasien saat ini masih diobservasi di Puskesmas Sebabi. Apabila kondisi kesehatan stabil, maka kedua pasien tidak di rujuk ke RSUD dr Murjani Sampit.
“Tadi pagi informasi dari IGD, dr Marlina saat bertugas menerima satu keluarga pasien yang sedang hamil atas nama Habibah, mengalami inpartu saat ini masih dirawat inap di obgyn,” pungkasnya.
Kapolsek Telawang, Ipda Budi Hartono, memastikan pihaknya tengah melakukan penyelidikan. “Benar. Saya sudah perintahkan anggota untuk menyelidiki kasus tersebut. Anggota sudah turun ke lapangan,” tegasnya.
Hingga kini, polisi masih menelusuri pedagang yang diduga menjadi sumber jajanan yang menyebabkan keracunan. Masyarakat diminta lebih berhati-hati dalam membeli makanan, terutama dari pedagang kaki lima yang belum jelas standar kebersihannya.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden keracunan makanan yang terjadi di Kotim dan menjadi perhatian serius bagi aparat serta pihak kesehatan. (hgn/sir)













































