Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Filipina dalam lebih dari satu dekade. (Foto: BBC)
JAKARTA - Pihak berwenang Filipina mengatakan pada Kamis, (2/10/2025) bahwa operasi pencarian dan penyelamatan di Provinsi Cebu yang dilanda gempa telah berakhir. Jumlah korban tewas saat ini tercatat telah mencapai 72 orang dan diperkirakan tidak akan bertambah banyak, dan korban yang hilang telah ditemukan.
Perhatian kini beralih ke pengiriman bantuan kepada para penyintas gempa berkekuatan 6,9 skala Richter yang telah menjadi gempa paling mematikan di negara itu dalam lebih dari satu dekade.
Gempa yang melanda perairan lepas pulau tengah Cebu pada Selasa, (30/9/2025) malam telah menyebabkan lebih dari 20.000 orang mengungsi, sementara lebih dari 300 orang terluka.
Pada Kamis, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengunjungi Bogo, kota berpenduduk sekitar 90.000 jiwa yang paling parah terdampak, berupaya menenangkan para pengungsi dan mencatat bahwa operasi bantuan menjadi rumit akibat kerusakan infrastruktur yang meluas.
"Kami mengalami kesulitan karena tidak memiliki tempat untuk menampung keluarga-keluarga pengungsi karena kami tidak yakin dengan integritas pusat-pusat evakuasi," ujarnya kepada para wartawan, sebagaimana dilansir Reuters.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya