Ketika Desa Sei Ubar Mandiri Kebanjiran Lagi

2 months ago 44

Desa Sei Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali dilanda banjir, Kamis (28/11). Ini merupakan banjir ketiga yang melanda desa tersebut dalam tahun 2024.

YUNI PRATIWI, Sampit | radarsampit.com

Catatan banjir yang melanda Desa Sei Ubar, jadi bukti wilayah itu merupakan langganan bencana. Februari silam, banjir besar melanda Sei Ubar yang berlangsung selama lima hari. Beberapa bulan setelahnya, banjir kembali Mei lalu.

”Tahun ini sudah tiga kali banjir melanda desa kami. Banjir Februari lalu sangat parah, sedangkan Mei banjirnya tidak terlalu parah. Sekarang ini banjir lagi, dan semoga tidak berlangsung lama,” ujar Kades Sei Ubar Mandiri, Andreka Setiadi.

Andreka menuturkan, banjir kali ini disebabkan tersumbatnya aliran Sungai Ubar Mandiri. ”Sungai kami tersumbat, sehingga air tidak mengalir lancar dan meluap ke pemukiman warga,” jelasnya.

Andreka berharap pemerintah daerah dan provinsi dapat memberikan bantuan berupa ekskavator amfibi untuk membersihkan dan menormalisasi sungai.

”Dengan bantuan ekskavator, kami berharap sungai dapat dibersihkan dan aliran air dapat lancar sehingga banjir tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Sementara itu, sekolah di desa tersebut aman dari banjir karena berada di atas bukit, namun anak-anak sekolah tidak bisa belajar karena banjir.

Ratusan Warga Terdampak

Banjir  di Desa  Sei  Ubar  Mandiri tercatat telah  merendam  kediaman 120  keluarga  (KK)  dari  total  320  KK  yang  menghuni  desa  tersebut.  Sebanyak  24  KK  dari  RT  4  dan  RT  5  terpaksa  mengungsi  ke  rumah  kerabat  dan  rumah  ibadah.

”Air  mulai  naik  sekitar  pukul  02.00  WIB. Hingga  kini,  debit  air  masih  terus  naik,” ujar  Andreka.

Fasilitas  umum  yang  terendam  banjir  meliputi  Kantor  Desa  Sei  Ubar  Mandiri  dan  Puskesmas  Pembantu  (Pustu).  Banjir  disebabkan  kiriman  air  dari  hulu  Sungai  Ubar  yang  bermuara  ke  Sungai  Cempaga.

”Ketinggian  air  di  kantor  desa  saat  ini  mencapai  30-50  sentimeter,  bahkan  di  beberapa  RT  ada  yang  mencapai  1  meter  dari  permukaan  tanah.  Kondisi  terparah  terjadi  di  RT  2,  di  mana  jalan  tenggelam  dengan  ketinggian  satu  meter,” katanya, sembari berharap banjir segera surut dan warga dapat kembali beraktivitas dengan normal.

Halaman: 1 2

Read Entire Article
Desa Alam | | | |