Kredit Perbankan Tak Optimal, Industri Tekstil hingga Tambang Sulit Dapat Modal

6 hours ago 4

Feby Novalius , Jurnalis-Minggu, 13 Juli 2025 |14:15 WIB

Kredit Perbankan Tak Optimal, Industri Tekstil hingga Tambang Sulit Dapat Modal

Data pertumbuhan kredit perbankan yang masih single digit pada kuartal I-2025. (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA - DPR RI menilai penyaluran kredit perbankan saat ini belum optimal dalam mendukung pertumbuhan dunia usaha di Indonesia. Terlihat juga dari data pertumbuhan kredit perbankan yang masih single digit pada kuartal I-2025.

Pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2025 melanjutkan tren pelambatan, dengan angka sekitar 8,43% year-on-year, turun dari 8,8% di April dan 9,16% di Maret, yang merupakan laju pertumbuhan terendah sejak pertengahan 2023. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat dan menyusutnya kelas menengah di Indonesia.

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun pun menyoroti sektor-sektor yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses kredit, seperti industri tekstil, pertambangan, dan hilirisasi. Sektor-sektor ini dianggap strategis untuk pengembangan ekonomi nasional, namun masih menghadapi kendala dalam penyaluran kredit yang cukup dari perbankan.

Hal tersebut berdampak pada terbatasnya investasi modal (capex) dan biaya operasional (opex) yang dapat dikeluarkan oleh pelaku usaha di sektor tersebut, sehingga menghambat ekspansi dan peningkatan produktivitas usaha.

Lebih lanjut, Misbakhun mengingatkan bahwa optimalisasi penyaluran kredit investasi dan modal kerja sangat penting untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan sektor riil.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |