Laporan Media: Konsumsi Komoditas China Picu Deforestasi Global

3 hours ago 3

 Konsumsi Komoditas China Picu Deforestasi Global

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

JAKARTA - China menampilkan narasi lingkungan yang berjalan di dua jalur berbeda. Secara domestik, negara ini mempromosikan citranya sebagai pemimpin iklim global. Upaya ini diwujudkan melalui proyek-proyek ambisius seperti aforestasi "Sabuk Pelindung Tiga Utara" dan investasi masif pada energi terbarukan, salah satunya adalah ladang fotovoltaik surya terbesar di dunia di Dataran Tinggi Qinghai-Xizang.

Sebagai bagian dari komitmennya, China menargetkan penanaman dan konservasi 70 miliar pohon hingga tahun 2030. Upaya perluasan hutan dan penyerap karbon ini merupakan bagian dari filosofi "peradaban ekologis" yang menekankan keselarasan antara pembangunan dan alam.

Akan tetapi, citra tersebut berjalan paralel dengan jejak lingkungan China yang meluas di kancah internasional. Aktivitas perdagangan komoditas yang memiliki risiko deforestasi serta implementasi Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) disebut-sebut telah menimbulkan kerusakan ekologis di sejumlah negara di kawasan Selatan (Global South).

Permintaan China akan kedelai, daging sapi, minyak sawit, dan kayu tropis telah menjadikannya kekuatan dominan dalam deforestasi global. Menurut laporan Forest Trends tahun 2025, jejak deforestasi tropis China—yang terkait dengan impor komoditas pertanian dan kayu berisiko tinggi—menyumbang hingga 5% dari emisi karbon global akibat deforestasi tropis dan subtropis antara tahun 2013 dan 2022. Emisi terselubung ini, yang timbul dari produksi barang yang dikonsumsi di China tetapi diproduksi di tempat lain, tidak dihitung dalam Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) China di bawah Perjanjian Paris. Ketiadaan perhitungan ini menciptakan kesenjangan kredibilitas iklim yang signifikan, memungkinkan China untuk mengklaim kemajuan dalam emisi domestik sambil "mengekspor" degradasi lingkungan ke negara lain.

Dilansir The Hong Kong Post, Selasa, (16/9/2025), permintaan komoditas China dari luar negeri telah menimbulkan konsekuensi ekologis yang nyata. Deforestasi yang didorong oleh impor dari Brasil, Indonesia, dan Malaysia diperkirakan menyumbang emisi karbon sekitar 200 juta metrik ton per tahun, atau setara dengan 20–30% dari emisi pertanian domestik China.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |