Citra satelit fasilitas nuklir Fordow yang diserang Amerika Serikat.
JAKARTA - Serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir Iran dilaporkan menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan. Namun, Teheran telah menegaskan bahwa serangan tersebut tidak akan menghentikan program nuklirnya.
Beberapa saat setelah serangan AS pada Minggu, (22/6/2025), Penasihat Ketua Parlemen Iran, Mahdi Mohammadi mengatakan bahwa aksi Washington itu telah diantisipasi oleh Teheran. Mahdi mengungkapkan bahwa fasilitas nuklir yang jadi sasaran telah dievakuasi, termasuk tumpukan uranium yang telah diperkaya. ```
Iran diperkirakan memiliki 9 ton uranium yang diperkaya, dengan lebih dari 400 kg hampir mencapai tingkat untuk pembuatan senjata nuklir. Setelah serangan AS pekan lalu, persediaan besar uranium ini tidak diketahui keberadaannya.
Apakah uranium ini benar-benar sudah dipindahkan, ataukah terkubur di fasilitas yang dihantam bom AS.
Menurut perkiraan badan tenaga nuklir PBB (IAEA) 400 kg uranium yang diperkaya Iran, jika diperkaya lebih lanjut, cukup untuk membuat 9 hulu ledak nuklir, demikian dilansir Reuters.
Teheran sendiri telah menghentikan kerja sama dengan IAEA menyusul serangan AS. Iran menuduh IAEA telah membocorkan informasi fasilitas nuklirnya kepada AS dan Israel.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
