Arie Dwi Satrio
, Jurnalis-Rabu, 24 September 2025 |21:33 WIB
Presiden Prabowo Subianto pidato di Sidang Umum PBB (Foto: Dok)
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato yang berapi-api dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa 23 September 2025 malam. Pidato tersebut berkaitan dengan langkah perdamaian dan solusi untuk Gaza.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Baktiar Najamudin, mengapresiasi pidato Presiden Prabowo. Menurut Sultan, pidato tersebut merefleksikan nilai-nilai Pancasila dan pilar Asta Cita, yang menegaskan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sekaligus menempatkan Indonesia di barisan depan diplomasi global untuk perdamaian.
“Aktif dalam upaya perdamaian dunia adalah perintah konstitusi Republik Indonesia. Kita patut bangga, Presiden Prabowo berhasil mempertahankan prinsip diplomasi Indonesia yang menyerukan perdamaian dunia dengan sikap saling mengakui eksistensi dan kedaulatan setiap bangsa,” ujar Sultan, Rabu (24/9/2025).
Sultan menekankan rekomendasi two-state solution yang disampaikan Presiden Prabowo merupakan tujuan utama perdamaian di kawasan Timur Tengah dan harus diterima oleh semua pihak. Pernyataan Prabowo, kata Sultan, selaras dengan penghapusan penjajahan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
“Rekomendasi two-state solution adalah jalan paling rasional dan adil. Menghapuskan penjajahan adalah sikap konstitusional Indonesia. Namun, mengakui kedaulatan dan eksistensi Israel sebagai sebuah negara tentu harus dibayar dengan pengakuan Israel terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Sultan.
Sultan menambahkan, sikap ini menunjukkan keseimbangan diplomasi Indonesia, menolak segala bentuk penjajahan sekaligus mengedepankan keadilan dan perdamaian global. Ia juga menyebut pidato Prabowo selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
