Awaludin
, Jurnalis-Rabu, 01 Oktober 2025 |15:02 WIB
Panglima tertinggi PKI DN Aidit (foto: dok ist)
JAKARTA - Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) yang dilancarkan Dewan Revolusi hanya berlangsung singkat sebelum akhirnya dipadamkan. Gerak cepat pasukan RPKAD di bawah komando Kolonel Sarwo Edhie Wibowo berhasil merebut kembali RRI yang sempat dikuasai Dewan Revolusi.
Sejumlah pimpinan PKI, termasuk Ketua CC PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit, Njoto, dan Letkol Untung Sutopo, berhasil ditangkap. Tak lama kemudian, mereka dieksekusi. Di sisi lain, jenazah para perwira tinggi Angkatan Darat yang sebelumnya diculik dengan tuduhan tergabung dalam "Dewan Jenderal" ditemukan di Sumur Lubang Buaya.
Lalu bagaimana skema gerakan ini terungkap?
Menurut buku Jenderal Yoga: Loyalis di Balik Layar (2018). Salah satu kuncinya berasal dari penangkapan Nyono, tokoh CC PKI sekaligus Ketua Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI).
Nyono adalah pimpinan PKI pertama yang ditangkap pasca peristiwa G30S. Ia sempat menyamar dengan nama Tugimin, namun penyamaran itu tak mempan di hadapan aparat. Nyono diringkus di kawasan percetakan Jakarta Pusat bersama sejumlah anggota Pemuda Rakyat.
Di hadapan pemeriksa, Nyono membeberkan banyak hal. Ia mengaku terlibat dalam diskusi-diskusi internal CC PKI yang dihadiri Aidit, Njoto, Lukman, Sanusi, Sudisman, dan Ir. Sakirman menjelang 30 September 1965. Dari kesaksian itu, diketahui pula beberapa anggota politbiro lain seperti Rewang dan Jusuf Adjitorop absen karena berada di Jawa Tengah dan Beijing.