Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza (Reuters)
VATIKAN - Paus Leo XIV menyerukan perdamaian sejati di Ukraina dan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dalam berkat Minggu siang pertamanya sebagai paus.
1. Hentikan Perang
“Tidak ada lagi perang,” kata Leo pada hari Minggu (11/5/2025) waktu setempat, melansir Al Jazeera.
“Skenario dramatis perang dunia ketiga yang diperjuangkan sepotong-sepotong,” tambahnya.
“Saya juga menyapa negara-negara besar dunia dengan mengulangi seruan yang selalu ada ‘tidak akan ada lagi perang’,” katanya dari balkon Basilika Santo Petrus kepada sekitar 100.000 orang di bawahnya.
Paus baru, yang terpilih pada 8 Mei setelah kematian Paus Fransiskus, membangkitkan beberapa frasa favorit pendahulunya yang menyerukan perdamaian.
Paus Leo mengatakan, ia memikul dalam hatinya “penderitaan rakyat Ukraina yang terkasih” dan mengimbau negosiasi untuk mencapai “perdamaian yang autentik, adil, dan abadi”.
Seruan itu disampaikan beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina untuk mencapai "perdamaian abadi". Ini terjadi di tengah upaya yang terhenti oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memediasi kesepakatan.
2. Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Leo juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Ia mengatakan "sangat sedih" oleh perang di daerah kantong yang dikepung Israel itu.
Ia mengatakan bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada "penduduk sipil yang kelelahan".
Ia menambahkan "semua sandera" yang ditawan oleh kelompok Palestina Hamas di Gaza harus dibebaskan.
Paus Fransiskus menelepon umat Kristen di Gaza hampir setiap hari selama perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 52.000 warga Palestina dan melukai 120.000 lainnya, banyak di antaranya adalah anak-anak dan wanita.
Militer Israel terus mempertahankan blokade total terhadap air, makanan, dan semua bantuan kemanusiaan lainnya ke Gaza, meskipun ada seruan internasional untuk menghentikan kebijakan tersebut.