Penjualannya Naik, Mobil PHEV Dinilai Cocok untuk Pasar Indonesia (Ilustrasi/Okezone/Erha A Ramadhoni)
JAKARTA - Mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dinilai cocok untuk konsumen Tanah Air. Itu karena mobil tersebut memadukan mesin bensin dan baterai.
1. Mobil PHEV
Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Januari-Agustus 2025, penjualan mobil PHEV tembus 2.774 unit. Angka itu lebih besar dibandingkan sepanjang 2024 lalu yang hanya sebanyak 136 unit.
Mazda Indonesia tertarik untuk memperkuat lini model mereka di segmen PHEV. Itu karena mobil jenis ini pertumbuhannya cukup tinggi di Tanah Air. Mobil PHEV masih mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber daya utama.
Sebagai informasi, Mazda telah memasarkan CX-80 PHEV di Indonesia dengan harga mulai Rp1,2 miliaran. Mobil ini disebut menjadi SUV 7-penumpang pertama di Indonesia yang mengusung teknologi PHEV.
Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio mengatakan mobil PHEV sejauh ini merupakan yang paling cocok untuk karakteristik konsumen di Indonesia. Hal itu mengingat masyarakat Indonesia masih membutuhkan kecepatan mobilitas.
"PHEV itu memang saya rasa cocok ya untuk konsumen di Indonesia, karena ada mesin bensinnya dan ada baterai EV-nya. Tapi memang harus ada investasi sedikit untuk pasang wall charger di rumah," kata Ricky di Jakarta, dikutip (9/10/2025).
Mazda CX-80 PHEV dibekali mesin pembakaran internal 2,5 liter yang dapat menghasilkan tenaga 191 PS dan torsi puncak 261 Nm. Motor listriknya memiliki output sebesar 175 PS dan torsi puncak 270 Nm.