Ratusan Pesilat Betawi Unjuk Kebolehan di TMII, Lestarikan Budaya dari Kepunahan!

2 hours ago 3

Ratusan Pesilat Betawi Unjuk Kebolehan di TMII, Lestarikan Budaya dari Kepunahan!

Pesilat di TMII (Foto: Ist)

JAKARTA - Lebih dari 150 pesilat Betawi area Jakarta berkumpul di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (27/9/2025). Ratusan pesilat Betawi tersebut berkumpul untuk unjuk kebolehan dalam festival pencak silat Betawi yang diselenggarakan Bamus Suku Betawi 1982 pimpinan Zainuddin atau biasa disapa Haji Oding.

Ketua Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982, Nachrowi Ramli menjelaskan, ratusan pesilat tersebut sengaja dikumpulkan dan unjuk kebolehannya dalam rangka upaya menjaga serta melestarikan kebudayaan Betawi di Jakarta yang dinilai hampir mengalami kepunahan di tengah kemajuan zaman.

"Dengan kegiatan yang diselenggarakan Bamus Suku Betawi 1982 seperti lomba pantun, lomba tari, lomba kuliner, dan lomba silat yang berlangsung hari ini, Bamus Suku Betawi ingin melestarikan, menjaring bibit-bibit muda dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi. Khususnya di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi," ujar Nachrowi di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

Pelestarian budaya Betawi, ditekankan Nachrowi, bukan hanya lewat silat. Bamus Betawi 1982, sambung dia, juga sedang melakukan pembenahan dan pembentukan sumber daya manusia (SDM) kaum Betawi agar tidak punah di telan zaman.

"Karenanya, di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini Bamus Suku Betawi 1982 akan mengumpulkan kembali yang saat ini berserakan. Termasuk Pencak Silat Betawi yang jumlahnya 300-an lebih dan perguruan pencak silat di seluruh DKI yang juga banyak jumlahnya. Sudah saatnya kaum Betawi memimpin di Jakarta," ungkap Nachrowi.

Bang Nara, sapaan karib Nachrowi, menekankan, Bamus Suku Betawi 1982 berkomitmen melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi. Lebih lanjut, ia juga berharap agar sumber daya manusia kaum Betawi terus ditingkatkan.

"Saat ini, kita ambil langkah pematangan SDM. Intinya sumber daya manusia, a man behind the gun. Apapun alatnya dan senjatanya, kalau manusianya tidak pintar akan sia-sia. Karenanya kita butuh SDM yang pintar menghadapi segala situasi dan kondisi," katanya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |