Nur Khabibi
, Jurnalis-Kamis, 08 Mei 2025 |20:35 WIB
Sidang Staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (foto: Okezone)
JAKARTA - Staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi menegaskan, tak ada perintah untuk menenggelamkan handphone. Kusnadi menyebut perintah yang ada ialah melarung pakaian.
Hal itu disampaikan Kusnadi saat menjadi saksi dalam tindak pidana dugaan korupsi pergantian antarwaktu (PAW) dan perintangan penyidikan yang menjerat Hasto Kristiyanto.
"Ada perintah lagi dari Sri Rejeki Hastomo, 'yang itu ditenggelamkan saja, tidak usah mikir sayang dan lain-lain'?" tanya jaksa dalam persidangan itu, Kamis (8/5/2025).
"Kalau itu seingat saya ngelarung pak," ujar Kusnadi.
Mendengar jawaban Kusnadi, jaksa lantas mencecar apa yang dimaksud dengan melarung. Sebab menurut jaksa percakapan melarung tidak selaras dengan percakapan sebelumnya.
Menurut jaksa, konteks percakapan itu awalnya membicaran tentang sebuah ponsel. Namun percakapan melarung pakaian tiba-tiba muncul.
"Apa yang dilarung?" tanya jaksa.
"Pakaian pak," jawab Kusnadi.
"Tadi kan di atas bahasanya mengenai HP ini aja yang dipakai, kemudian ada respons oke thanks. Kemudian tiba-tiba kok ada tenggelamkan, saudara kemudian menyebutkan larung. Nyambung ngga itu kira kira?" cecar jaksa.
"Nyambung lah pak," tegas Kusnadi.
Kusnadi pun menyatakan, bahwa percakapan itu masih sesuai konteks. Menurut dia, melarung pakaian ialah tradisi yang lumrah dari partai berlambang banteng moncong putih.
"Kalau PDIP itu pak, itu sering pak, kegiatan melarung pak. Kader yang biasa minta doa pak," sebut Kusnadi.