Tata Cara Memandikan Jenazah dan Hukumnya

4 hours ago 3

Tata Cara Memandikan Jenazah dan Hukumnya

Tata Cara Memandikan Jenazah dan Hukumnya (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Tata cara memandikan jenazah patut diketahui kaum muslim. Hal ini agar jika terjadi keadaan darurat, dapat memandikan jenazah dengan benar dan sempurna. 

Diketahui, ada beberapa langkah saat pengurusan jenazah. Langkah pertama adalah memandikannya, mengafani, mensholati, hingga menguburkannya. 

Pada langkah pertama yakni memandikan jenazah, ada tata caranya. Berikut tata cara memandikan jenazah, sebagaimana dihimpun dari laman Muslim,  Sabtu (18/10/2025):

1. Melemaskan persendian jenazah

Syekh Abdullah bin Jibrin mengatakan:

وأما تليين مفاصله فالحكمة في ذلك أن تلين عند الغسل، وذلك بأن يمد يده ثم يثنيها، ويمد منكبه ثم يثنيه، وهكذا يفعل بيده الأخرى، وكذلك يفعل برجليه، فيقبض رجله ليثنيها ثم يمدها مرتين أو ثلاثاً حتى تلين عند الغسل

"Adapun melemaskan persendian, hikmahnya untuk memudahkan ketika dimandikan. Caranya dengan merentangkan tangannya lalu ditekuk. Dan direntangkan pundaknya lalu ditekuk. Kemudian pada tangan yang satunya lagi. Demikian juga dilakukan pada kaki. Kakinya pegang lalu ditekuk, kemudian direntangkan, sebanyak dua kali atau tiga kali. Sampai ia mudah untuk dimandikan." (Ad Durar Al Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/424)

2. Berlaku lembut kepada jenazah

Rasulullah SAW bersabda:

كَسْرُ عَظْمِ الْمَيِّتِ كَكَسْرِهِ حَيًّا

"Memecah tulang orang yang telah meninggal dunia adalah seperti memecahnya dalam keadaan hidup." (HR Abu Dawud Nomor 3207, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Dawud)

3. Melepas pakaian yang melekat di badannya

Syekh Abdullah bin Jibrin mengatakan:

(وخلع ثيابه) يعني: الثياب التي مات فيها يسن أن تخلع ساعة موته، ويستر برداء أو نحوه

"(Dilepaskan pakaiannya) yaitu pakaian yang dipakai jenazah ketika meninggal. Disunahkan untuk dilepaskan ketika ia baru wafat. Kemudian ditutup dengan rida (kain) atau semisalnya." (Ad Durar Al Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/424)

Namun orang yang meninggal dunia ketika ihram tidaklah boleh ditutup wajah dan kepalanya, berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma sebelumnya.

Cara melepaskan pakaiannya jika memang sulit untuk dilepaskan dengan cara biasa, maka digunting hingga terlepas.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |