PANGKEP SULSEL– Keberhasilan Vietnam dalam memajukan pedesaan lewat program One Commune One Product (OCOP) kini menjadi inspirasi baru bagi banyak desa dan kelurahan di Indonesia termasuk di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Program yang menekankan pada pengembangan produk unggulan lokal ini terbukti mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, sekaligus menguatkan identitas desa sebagai pusat produksi kreatif dan mandiri.
Menilik keberhasilan Vietnam, sejumlah desa dan kelurahan mulai mengadopsi pendekatan serupa dengan menggali potensi lokal yang benar-benar memiliki nilai jual. Setiap wilayah didorong untuk menemukan satu hingga tiga produk unggulan yang bisa dikembangkan secara serius, baik dari hasil pertanian, perikanan, perkebunan, kuliner khas, hingga kerajinan tangan masyarakat.
Program OCOP memberikan arah baru bagi pengembangan ekonomi desa, karena tidak hanya menekankan produksi, tetapi juga menyentuh aspek pengemasan, sertifikasi kualitas, pemasaran digital, hingga akses ke pameran nasional dan internasional. Dengan pola ini, produk desa berpeluang bersaing secara profesional dan memenuhi standar pasar global.
Sejumlah desa di berbagai daerah mulai merespons positif dengan menyiapkan kelompok usaha bersama, koperasi modern, hingga pelatihan keterampilan bagi masyarakat. Pemerintah daerah pun turut memberi dukungan melalui pendampingan, pelatihan branding, serta penyediaan ruang promosi di berbagai event ekspo daerah.
Salah satu poin penting yang dipelajari dari Vietnam adalah konsistensi dalam membangun ekosistem desa. Produk lokal tidak dibiarkan berkembang sendiri, tetapi mendapat dukungan penuh dari pemerintah, akademisi, hingga sektor swasta. Pendekatan kolaboratif inilah yang membuat Vietnam berhasil memajukan ribuan desa dalam kurun waktu singkat.
Melihat keberhasilan tersebut, para penggerak desa kini meyakini bahwa kebangkitan ekonomi lokal dapat dimulai dari hal sederhana: menemukan identitas produk unggulan desa. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya ikut bekerja, tetapi juga memiliki kebanggaan terhadap hasil karya sendiri.
Pemerintah desa dan kelurahan juga mulai berlomba-lomba menyiapkan produk yang bisa menjadi ikon wilayahnya masing-masing. Kompetisi sehat antardesa justru memicu kreativitas dan inovasi baru, sehingga produk yang dihasilkan tidak monoton dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Program seperti ini juga diyakini dapat mendorong anak muda untuk kembali terlibat dalam pembangunan desa. Dengan hadirnya pelatihan digital marketing, desain kemasan, hingga manajemen produksi, generasi muda memiliki ruang untuk berkontribusi secara modern dan kreatif.
Melalui inspirasi dari Vietnam, harapan baru muncul bahwa desa dan kelurahan di Indonesia, termasuk di Pangkep dan daerah lainnya, dapat tumbuh menjadi pusat-pusat ekonomi berbasis potensi lokal. Jika dikelola dengan serius, program produk unggulan ini bukan hanya menggerakkan ekonomi masyarakat, tetapi juga mengangkat nama desa di tingkat nasional dan internasional.
Pangkep 24 Nopember 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan

41 minutes ago
2















































