amp;quot;Beliamp;quot; Akhirat dengan Dunia, Bisakah?

2 hours ago 3

"Beli" Akhirat dengan Dunia, Bisakah?

"Beli" Akhirat dengan Dunia, Bisakah? (Ilustrasi/Pexels)

JAKARTA - Kehidupan di dunia hanya sementara. Ini berbeda dengan kehidupan akhirat yang kekal. 

Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Feri Septianto, dalam ceramahnya menyampaikan,  dunia adalah “darul bala,” tempat ujian, penuh dengan kesedihan dan musibah. Namun, dunia bisa juga menjadi jembatan untuk meraih ridha Allah SWT.

Mengibaratkan tema ceramahnya sebagai transaksi jual beli, Feri menyebutkan empat “mata uang” duniawi yang dapat digunakan untuk “membeli” akhirat. Keempatnya adalah usia, harta, ilmu, dan tenaga.

Pertama, ia menekankan pentingnya memanfaatkan usia untuk beribadah.

“Usia kita terbatas, tidak seperti Nabi Nuh yang berdakwah 950 tahun. Dari 24 jam sehari, berapa banyak yang kita gunakan untuk ibadah?” tanyanya, melansir laman Muhammadiyah, Rabu (1/10/2025).

Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Shalli shalata muwaddi’” (sholatlah seperti sholat perpisahan), agar setiap ibadah dilakukan dengan penuh kesadaran seolah menjadi yang terakhir.

Kedua, Feri menyoroti harta sebagai alat untuk meraih surga, dengan syarat sumbernya halal dan digunakan untuk kebaikan.

Ia mencontohkan Abu Bakar As-Siddiq, yang mengorbankan seluruh hartanya untuk dakwah hingga “menolkan” rekeningnya, hanya menyisakan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya untuk keluarganya. Begitu pula Utsman bin Affan, yang membeli sumur milik seorang Yahudi untuk memenuhi kebutuhan air umat Islam di Madinah, meski awalnya hanya setengah kepemilikan.

“Harta yang kita keluarkan untuk sedekah, membangun masjid, pesantren, atau sumur, itulah harta kita yang sesungguhnya di akhirat,” tutur Feri.

Ketiga, ilmu yang bermanfaat menjadi investasi abadi.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita muslim lainnya

Read Entire Article
Desa Alam | | | |