Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Selasa, 07 Oktober 2025 |19:20 WIB
Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah pemerintah dalam membangun generasi sehat dan cerdas. Program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh lembaga terkait.
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ), Abdul Haris Fatgehipon, mengatakan, keberhasilan MBG bergantung pada keterlibatan pihak yang berkompeten, mulai dari ahli gizi, akademisi, tenaga kesehatan, hingga pengawas lapangan agar sistem distribusi dan dapur pengolahan makanan dapat berjalan sesuai standar keamanan pangan.
“MBG memiliki tujuan yang sangat mulia, memberikan anak-anak Indonesia makanan bergizi dan sehat. Program pemerintah ini harus kita dukung bersama. Jika ada kasus keracunan, itu bukan berarti program ini dibubarkan, tetapi dievaluasi untuk perbaikan,” ujar Haris, Selasa (7/10/2025).
“Perlu melibatkan berbagai pihak yang berkompeten agar MBG benar-benar terlaksana dengan baik. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi kasus keracunan yang menodai niat baik pemerintah,” sambungnya.
Guru besar asal Maluku itu juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran penerima manfaat. Ia menyoroti anak-anak di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai kelompok yang paling membutuhkan program MBG.
“Pemberian MBG harus tepat sasaran. Anak-anak di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal sangat membutuhkan program seperti ini. Kehadiran MBG menjadi harapan nyata bagi mereka,” tegasnya.
Haris juga mengapresiasi gerak cepat Presiden Prabowo Subianto yang segera memanggil jajaran menteri terkait dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang perbaikan tata kelola MBG setelah munculnya beberapa kasus teknis di lapangan.