Rahma Anhar
, Jurnalis-Rabu, 07 Mei 2025 |19:12 WIB
Bansos hingga Gaji ke-13 Cair (Foto: Okezone)
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5% pada kuartal I-2025. Di mana ekonomi Indonesia tumbuh melambat hanya 4,87%, sementara konsumsi rumah tangga juga tumbuh melambat hanya 4,89%.
Meskipun tahun ini diawali dengan semangat Ramadan dan Lebaran, pertumbuhan ekonomi nasional justru menunjukkan tanda-tanda penurunan. Kelemahan dalam konsumsi rumah tangga membuat pemerintah mempercepat implementasi program fiskal untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan di kuartal selanjutnya.
Pertumbuhan ekonomi nasional mencatat angka 4,87% pada kuartal I tahun 2025. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan menimbulkan kekhawatiran, mengingat konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama ekonomi hanya berkembang 4,89%.
Momen Lebaran ternyata tidak cukup meningkatkan pengeluaran masyarakat. Berbeda dengan tahun lalu yang didorong oleh dampak Pemilu, kali ini aktivitas ekonomi berjalan dengan kecepatan yang lebih lambat. Oleh karena itu, pemerintah cepat mengambil langkah.
1. Bantuan Sosial dan Gaji ke-13 Dipercepat
Pemerintah membuat langkah cepat. Penyaluran bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan dan Kartu Sembako dimulai pada bulan Mei hingga Juni. Pencairan gaji ke-13 untuk ASN juga akan dilakukan lebih awal. Diharapkan, suntikan dana ini dapat meningkatkan pengeluaran rumah tangga dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua.