Tangguh Yudha
, Jurnalis-Senin, 01 Desember 2025 |19:40 WIB

Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan lebih dari 24.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga akhir 2025. (Foto: Okezone.com/IMG)
JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan lebih dari 24.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga akhir 2025. Hal ini disampaikan Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia 2025 di Park Hyatt Jakarta.
Dadan merinci sebanyak 20.000 SPPG akan dibentuk di wilayah aglomerasi dan 4.700 SPPG akan dibentuk di wilayah terpencil sebagai upaya memperluas jangkauan layanan gizi nasional. Dirinya juga menegaskan bahwa perluasan SPPG harus dibarengi dengan perbaikan sistem layanan gizi yang sudah berjalan.
“Di akhir tahun 2025 ini, kita kemungkinan besar akan membentuk 20 ribu SPPG di daerah aglomerasi dan 4.700 di daerah terpencil. Dan sekaligus juga memperbaiki sistem yang ada,” sebutnya, Senin (1/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa apabila target tersebut tercapai, layanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mulai dilakukan secara serentak pada Januari 2026 dan berpotensi menjangkau hingga 70 juta penerima manfaat.
“Jika akhir tahun ini kita bisa membentuk SPPG sesuai target, maka di awal tahun kami akan melayani secara serentak antara 60-70 juta penerima manfaat. Dan itu akan menghabiskan anggaran Rp900 miliar per hari. Ketika nanti sudah mencapai 82,9 juta, maka satu hari Rp1,2 triliun,” jelasnya.















































