Arief Setyadi
, Jurnalis-Jum'at, 12 Desember 2025 |19:20 WIB

Ilustrasi terorisme (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Munir Kartono, eks narapidana terorisme (napiter) mengungkap pola pendanaan aksi terorisme. Menurutnya, pendanaan terorisme melalui kripto bukan hal baru.
Hal itu diungkapkan menyusul adanya teror bom dengan permintaan uang tebusan dalam bentuk kripto di sekolah internasional Tangerang Selatan dan Kelapa Gading, Jakarta.
"Penggunaan kripto bukan barang baru. Ceritanya sudah lama, bahkan sebelum adanya ISIS," ujar eks napiter yang pernah terlibat pendanaan ISIS lewat bitcoin, dikutip Jumat (12/12/2025).
Kripto, menurutnya tidak mudah diawasi dan tidak bergantung pada otoritas tunggal. Selain itu, sifatnya lintas negara. Teroris membutuhkan itu memudahkan mereka dalam memindahkan uang dalam waktu cepat.
"Tidak ada sekat negara, kemudian tidak ada juga otoritas yang bisa langsung melakukan pemeriksaan atau pengecekan. Kripto itu seperti otonom sendiri," katanya.

















































