Teror Bom (foto: freepik)
JAKARTA – Polisi terus memburu pelaku teror bom di sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam proses penyelidikan, polisi menelusuri wallet address atau ‘rekening’ kripto yang digunakan pelaku untuk meminta tebusan. Hasilnya, alamat tersebut tidak valid alias palsu.
“Sudah dicek ke 30 crypto exchange resmi di Indonesia, tidak ditemukan. Wallet address-nya tidak valid,” kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, Rabu (8/10/2025).
Menurut Seto, penelusuran dilakukan bersama Asosiasi Kripto Indonesia. Polisi juga berkoordinasi langsung dengan Mohammad Naufal Alvira, Vice Chairman of Crypto Asset.
Polisi menduga pelaku sengaja mengaburkan jejak digital dengan membuat wallet address fiktif, agar tidak bisa dilacak oleh sistem.
“Hasil koordinasi menunjukkan, alamat crypto itu tidak ada di bursa lokal. Artinya bisa jadi palsu, atau menggunakan exchange luar negeri,” ujarnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya