Ekonomi Indonesia 2026 Diprediksi Mandek di 5 Persen, Ini Penyebabnya

6 hours ago 2

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 29 Desember 2025 |16:35 WIB

Ekonomi Indonesia 2026 Diprediksi Mandek di 5 Persen, Ini Penyebabnya

Ekonomi Indonesia 2026 Diprediksi Mandek di 5 Persen, Ini Penyebabnya (Foto: Freepik)

JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 akan tertahan di angka 5,0 persen. Angka ini dinilai masih jauh dari target-target ambisius yang sering dicanangkan dalam APBN akibat fundamental ekonomi domestik yang dinilai masih rapuh.

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menyoroti fenomena "melesetnya" realisasi ekonomi dari target pemerintah. Dia mencontohkan bagaimana kuartal ketiga hanya tumbuh 5,04 persen dari target 5,2 persen, serta inflasi yang menembus 2,86 persen dari target 2,5 persen.

"Nah, kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi ini kan meleset terus ya dari target yang sudah ditetapkan oleh APBN gitu ya. Kenapa fundamental ekonomi kita itu relatif rentan? Ya, karena ketergantungan kita terhadap dunia luar ini tinggi gitu," ujar Esther dalam Diskusi Publik Catatan Akhir Tahun Indef, Senin (29/12/2025).

Esther menjelaskan bahwa Indonesia sangat sensitif terhadap gejolak global dibandingkan negara tetangga seperti Singapura atau Thailand yang memiliki imunitas fundamental lebih kuat. Tingginya ketergantungan impor, bahkan untuk kebutuhan dasar, menjadi beban bagi devisa negara.

Menurut Indef, Indonesia tidak hanya mengimpor barang modal, tetapi juga bahan pangan pokok hingga garam. "Ada terjadi batuk-batuk di ekonomi global, maka kita pun juga akan terdampak ya, batuk-batuk juga," jelas Esther.

Indef menekankan perlunya terobosan menuju self-substituting atau kemandirian pangan dan energi sebagai tolok ukur keberhasilan ekonomi di masa depan.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |