Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Selasa, 02 Desember 2025 |19:36 WIB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
JAKARTA – Rapat harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) memberhentikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Dalam putusan tersebut, Gus Yahya tidak lagi memiliki hak, wewenang, penggunaan atribut, fasilitas, dan lain-lain yang melekat pada jabatan Ketua Umum PBNU, sejak Rabu, 26 November 2025.
Menanggapi putusan itu, Presidium Percepatan Muktamar dan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU, KH Imam Jazuli mengapresiasi dan menghormati keputusan Syuriyah PBNU sebagai lembaga tertinggi jam’iyyah.
“Kami menghargai langkah Syuriyah PBNU yang akan melaksanakan Pleno PBNU untuk menunjuk Pj Ketua Umum PBNU dengan tugas menyiapkan Muktamar ke-35 NU dengan jadwal yang disesuaikan pada awal tahun 2026,”ujar KH Imam Jazuli, Selasa (2/12/2025).
Namun bila Rapat Pleno PBNU tidak mencapai keputusan semestinya, maka MLB NU akan merekomendasikan penyelesaian kolektif melibatkan pemilik mandate.
“Yakni meminta kepada PWNU, PCNU dan PCINU untuk segera melayangkan surat resmi kepada PBNU agar dilaksanakan Percepatan Muktamar dan atau Muktamar Luar Biasa (MLB),” ujarnya.
KH Imam Jazuli juga mengajak seluruh warga NU untuk senantiasa menjaga ukhuwah nahdliyah dan menjunjung tinggi etika bermedia.















































