Tim Okezone
, Jurnalis-Rabu, 08 Oktober 2025 |08:38 WIB
Pemimpin tinggi Hamas, Khalil Al-Hayya/Foto: BBC
SHARM EL-SHEIKH – Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas menyatakan siap mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza berdasarkan rencana Presiden Donald Trump. Namun, sebelum kesepakatan tercapai, Hamas masih memiliki tuntutan tertentu.
Pernyataan ini muncul saat Perdana Menteri Qatar dan mediator senior Amerika Serikat (AS) bertolak menuju Mesir untuk bergabung dalam negosiasi tidak langsung antara Hamas dan Israel.
Pemimpin tinggi Hamas, Khalil Al-Hayya mengatakan kepada Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan Pemerintah Mesir, mereka datang untuk terlibat dalam negosiasi yang serius dan bertanggung jawab.
Al-Hayya menegaskan kesiapan Hamas mencapai kesepakatan, namun mereka membutuhkan jaminan agar perang benar-benar berakhir dan memastikan tidak terulang.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan optimismenya tentang kemajuan kesepakatan Gaza. "Saya pikir ada kemungkinan kita bisa memiliki perdamaian di Timur Tengah," kata Presiden AS itu kepada wartawan di Oval Office.
Menurut otoritas Gaza, sekitar 67.000 orang telah tewas dan Gaza hancur sejak serangan pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, Israel mencatat 1.200 orang tewas dan 251 orang disandera pada hari itu.