Anggie Ariesta
, Jurnalis-Minggu, 28 September 2025 |12:20 WIB
Harga emas dunia diprediksi semakin tinggi didorong sentimen inflasi AS. (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA – Harga emas dunia diprediksi semakin tinggi didorong sentimen inflasi AS, kebijakan Federal Reserve (The Fed), dan ketegangan geopolitik global.
Menurut Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, harga emas dapat menembus level tertinggi baru di semester II-2025.
"Dalam semester kedua 2025, saya optimis harga emas dunia bisa mencapai USD 3.850 per troy ounce dan logam mulia di Rp 2.300.000 per gram," ungkap Ibrahim dalam risetnya, Minggu (28/9/2025).
Secara teknikal, harga emas dunia pada perdagangan Jumat ditutup menguat di USD 3.761,15 per troy ounce. Untuk perdagangan selanjutnya, Ibrahim memprediksi harga emas dunia akan bergerak di kisaran support USD 3.720,12 hingga resistance USD 3.787,65.
Dalam periode satu minggu ke depan, harga emas dunia diperkirakan bergerak di kisaran support USD 3.711,33 hingga resistance USD 3.814,40.
Ibrahim menjelaskan bahwa harga emas di pasar internasional dibentuk berdasarkan analisis fundamental, teknikal, serta dinamika permintaan dan penawaran terhadap emas batangan global.
Penguatan harga emas didukung oleh data inflasi AS terbaru. Laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk Agustus menunjukkan inflasi bergerak sesuai harapan pasar, naik 0,3 persen bulanan dan 2,7 persen secara tahunan.
Data ini juga mencatat pendapatan pribadi dan belanja konsumen AS tumbuh di atas ekspektasi. PCE merupakan ukuran inflasi favorit The Fed.
Pejabat The Fed menunjukkan sikap hati-hati dalam menentukan kebijakan moneter.