Ini Skema Baru KUR: Tebu Rakyat, Perumahan dan Pekerja Migran (Foto: Okezone)
JAKARTA - Pemerintah memperluas akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan menambahkan berbagai skema baru yang mencakup sektor pangan, perumahan, hingga perlindungan bagi pekerja migran Indonesia. Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar hari ini yang dihadiri sejumlah kementerian terkait, termasuk Kementerian BUMN, Keuangan, Pertanian, PUPR dan Badan Pangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi penyaluran KUR hingga Juni 2025 telah mencapai Rp131,84 triliun atau hampir 45 persen dari total target sebesar Rp300 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen disalurkan ke sektor produksi dengan jumlah debitur baru mencapai lebih dari 1 juta orang.
"Jadi KUR ini ada pertambahan, jadi penyaluran KUR tadi juga disampaikan capaian per Juni ini sudah 50 persen, hampir mendekati 45 persen yaitu Rp131,84 triliun dari total yang ditargetkan penyaluran Rp300 triliun. Dan sektor produksi 60 persen dan debitur baru sekitar 1.007.101 debitur dan graduasinya sudah mencapai targetnya 1,1 juta,” kata Airlangga usai rapat koordinasi bersama kementerian dan pelaku usaha, Kamis (3/7/2025).
Salah satu skema baru yang diluncurkan adalah KUR untuk tebu rakyat, dengan plafon kredit hingga Rp500 juta. Fasilitas ini dapat diberikan kepada individu maupun kelompok, termasuk petani yang bermitra dengan pabrik gula, baik milik BUMN maupun swasta.
“Nah kemudian program baru di skema kredit KUR adalah satu untuk tebu rakyat, dimana tebu rakyat ini diberikan dengan fasilitas sampai dengan Rp500 juta dan bisa diberikan kepada individual maupun kelompok dan ini bisa juga untuk kelompok maupun perorangan dengan optik daripada pabrik gula termasuk pabrik gula BUMN,” ujar Airlangga.
Program ini, lanjut Airlangga, diharapkan mampu mendorong revitalisasi dan replanting tanaman tebu demi meningkatkan produktivitas. “Dengan demikian maka revitalisasi penanaman replanting daripada tebu diharapkan bisa meningkatkan yield karena selama ini bisa dipakai tebunya melebihi daripada umur dari tebu itu sendiri,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga meluncurkan skema KUR untuk ekosistem perumahan, khususnya bagi UMKM yang bergerak di sektor konstruksi. Plafon kreditnya ditingkatkan hingga Rp5 miliar.
“Untuk ekosistem perumahan tadi juga diluncurkan platformnya dinaikkan sampai dengan Rp5 miliar dan itu diberikan untuk UMKM yang berupa kontraktor usaha menengah dan kecil dengan kriteria sesuai dengan UMKM yaitu modal sampai Rp5 miliar dan turnover ataupun penjualan Rp50 miliar,” jelas Airlangga.