Bak Tsunami, Banjir Imbas Topan Super Ragasa Akibatkan 17 Tewas di Taiwan (Reuters)
HUALIEN - Banjir imbas Topan Super Ragasa di Guanfu, Taiwan, mengakibatkan 17 orang tewas pada Selasa (23/9/2025). Warga menganggap banjir dari luapan danau seperti tsunami.
1. 17 Tewas
Perdana Menteri Taiwan, Cho Jung-tai mengatakan prioritas utama adalah menemukan mereka yang hilang. Jumlah awal 152 orang direvisi menjadi hanya 17 orang setelah banyak orang ditemukan selamat.
"Terkait 14 orang yang meninggal dunia secara tragis, kami harus menyelidiki mengapa perintah evakuasi tidak dilaksanakan di area yang ditentukan," ujarnya di Guangfu, melansir Reuters, Kamis (25/9/2025).
Jumlah korban tewas kemudian diperbarui 17 orang.
Banyak warga di Guangfu, mengatakan bahwa peringatan dini tidak memadai ketika sebuah danau meluap saat hujan deras yang dibawa Topan Super Ragasa pada hari Selasa.
Danau penghalang, yang terbentuk oleh tanah longsor, meluap dan mengirimkan banjir besar ke Guangfu.
Cho Jung-tai menyerukan penyelidikan atas kesalahan perintah evakuasi.
"Ini bukan tentang menyalahkan siapa pun, tetapi tentang mengungkap kebenaran," katanya.
Petugas pemadam kebakaran mengatakan, semua korban tewas dan hilang berada di Guangfu. Banjir menghancurkan jembatan jalan utama di seberang sungai.
Saat hujan deras terus turun di Hualien, mobil polisi membunyikan sirene peringatan banjir baru di Guangfu pada Rabu. Ini membuat orang-orang berlarian ke area yang lebih aman sementara penduduk dan tim penyelamat berteriak: "Banjir datang, lari cepat."
"Kami tidak akan kembali sampai luapan air selesai atau risiko luapan air berkurang. Terlalu berbahaya," kata seorang perempuan yang menyebut nama keluarganya Tsai dari tempat penampungan darurat.