Jaksa Tolak Permintaan Netanyahu agar Sidang Korupsi Ditunda

5 hours ago 1

Jaksa Tolak Permintaan Netanyahu agar Sidang Korupsi Ditunda

Jaksa Tolak Permintaan Netanyahu agar Sidang Korupsi Ditunda (Reuters)

YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Pengadilan Distrik Yerusalem untuk menunda persidangannya terkait kasus korupsi. Namun, Jaksa Agung Israel pada Jumat (27/6/2025) menolak permintaan tersebut. 

1. Jaksa Tolak Permintaan Netanyahu

Netanyahu ingin sidang ditunda lantaran perlu fokus pada masalah lain menyusul serangan Israel terhadap Iran, termasuk masalah pemulangan tawanan dari Gaza. Menurut Channel 12 Israel, pengadilan juga menolak permintaan Netanyahu dan memutuskan tetap melanjutkan sidang yang dijadwalkan pada Senin besok.

"Jadwal yang diajukan oleh Netanyahu untuk mencoba menunda sidangnya tidak membenarkan pembatalan sidang," kata hakim pengadilan, melansir Anadolu, Sabtu (28/6/2025).

Jaksa Agung Gali Baharav-Miara sebelumnya mengatakan alasan pihaknya menolah permintaan Netanyahu. "Tidak dapat membenarkan pembatalan sidang selama dua minggu," ucapnya.

Akibatnya, Netanyahu diperkirakan akan hadir di pengadilan pada Senin sesuai rencana.

2. Kritik Jaksa

Menanggapi keputusan tersebut, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengkritik jaksa agung dan para hakim.

“Kantor Jaksa Agung dan para hakim pemerintahan Netanyahu bersikeras menjadi kurcaci kecil, tidak memiliki visi strategis atau pemahaman tentang realitas,” tulisnya di X.

“Mereka tampaknya bertekad untuk membantu kita menyoroti korupsi yang merusak dan berbahaya yang telah menguasai sistem peradilan, dan kebutuhan mendesak untuk mereformasinya,” katanya.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, juga mengkritik keputusan pengadilan tersebut. “Keputusan yang tidak memihak dan menyedihkan,” ucapnya.

Menteri Komunikasi Shlomo Karhi juga menyuarakan kritik. “Mereka hidup di dunia mereka sendiri, terisolasi… Malu pada mereka!”

Anggota parlemen Likud, Avichai Buaron, mengatakan Netanyahu seharusnya memberi tahu pengadilan dan jaksa agung tengah menjalankan tugas penting. 

"Tugasnya terhadap negara dan kepentingan nasional lebih penting daripada kebutuhan untuk empat sidang pembuktian lagi, dan bahwa ia tidak akan hadir dalam dua minggu ke depan," katanya.

Selama beberapa bulan, Netanyahu telah hadir di pengadilan untuk menanggapi tuduhan terhadapnya. Namun, sidang dihentikan selama perang Israel-Iran baru-baru ini yang dimulai pada 13 Juni dan berlangsung selama 12 hari.

Pada Kamis (26/6/2025), Netanyahu berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump karena menyerukan pembatalan persidangan korupsinya, sebuah langkah yang memicu kontroversi dan perpecahan luas di Israel.

Pendukung Netanyahu menyambut baik keputusan tersebut, sementara pihak oposisi mendesak Trump untuk tidak ikut campur dalam proses peradilan Israel.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |