Jamaah Haji Indonesia 2025 Tak Ada Lagi di Makkah, Semua Terpusat di Madinah

6 hours ago 2

Ramdani Bur , Jurnalis-Kamis, 03 Juli 2025 |16:54 WIB

Jamaah Haji Indonesia 2025 Tak Ada Lagi di Makkah, Semua Terpusat di Madinah

Seluruh jamaah haji indonesia 2025 sudah berada di Madinah. (Foto: MCH 2025)

MAKKAH Jamaah haji Indonesia 2025 tak ada lagi di Makkah, Arab Saudi. Kelompok terbang (Kloter) terakhir yang meninggalkan Makkah menuju Madinah adalah KJT 28 pada Rabu, 2 Juli 2025. Alhasil, seluruh jamaah haji Indonesia yang masih berada di Arab Saudi seluruhnya terpusat di Madinah.

Jamaah haji dijadwalkan berada di Madinah selama 9 hari. Setelah Menjalani ziarah ke Masjid Nabawi, Masjid Quba dan banyak lagi, mereka akan bertolak ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Jumat, 11 Juli 2025.

"KJT 28 terdiri dari 402 jamaah yang berasal dari Majalengka, Bandung dan sekitarnya. Ini adalah kloter yang terakhir bergerak dari Makkah. Pelepasan jamaah kloter KJT 28 menandai akhir operasional haji Daerah Kerja Makkah," kata Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi di Makkah, Rabu 2 Juli 2025.

1. Ribuan Bus Layani Jamaah Haji Indonesia di Makkah

Selama operasional haji 2025, ribuan bus melayani jamaah haji Indonesia di Makkah. Terdapat tiga jenis layanan transportasi yang disiapkan yakni bus antarkota perhajian, bus shalawat, dan bus Masyair.

"Hingga 2 Juli 2025, tercatat 5.250 bus antarkota perhajian digunakan untuk melayani mobilisasi jamaah dari Madinah ke Makkah (sebaliknya) dan Jeddah – Makkah (sebaliknya)," kata Muchlis Hanafi.

"Selain itu, 12.193 bus shalawat setia mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang) selama di Makkah disiapkan untuk melayani 143.365 jamaah dengan pergerakan reguler dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (turun) – Mina – Makkah, dan 59.241 jamaah dengan pergerakan murur dari Makkah – Arafah – Muzdalifah (tidak turun) – Mina – Makkah. Ada 20 bus yang melayani jamaah safari wukuf," tegas pria yang menjadi penerjemah mantan Presiden Joko Widodo saat Raja Salman mengunjungi Indonesia pada 2017.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |