
Kapal Tenggelam di Labuan Bajo, Menhub Ungkap Fakta soal Izin Berlayar tapi Cuaca Berubah (Foto: Okezone)
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi angkat bicara soal insiden tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di perairan Selat Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT pada Jumat malam, 26 Desember 2025 sekitar pukul 21.00 WITA.
Menhub menjelaskan, saat diberikan izin berlayar yang diterbitkan oleh Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo memang dalam kondisi cuaca sedang baik dan normal. Namun saat berlayar cuaca berubah sehingga mengakibatkan tegelamnya kapal di tengah laut.
"Kondisi di Labuan Bajo, saat diberikan surat berlayar, kondisi cuaca memang cukup kondusif untuk berlayar, namun pada titik tertentu ada gelombang yang cukup tinggi," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Lebih lanjut, Menhub mengatakan, pada hari yang sama ada sekitar 186 izin berlayar yang dikeluarkan. Sebab memang kondisi dan prakiraan cuaca pada saat itu masih memungkinan untuk berlayar di kawasan Labuan Bajo.
"Memang ada satu kapal (KM Putri Sakinah) yang berlayar, namun tiba-tiba kondisi cuaca berubah. Itu yang terjadi. Informasi BMKG menjadi rujukan Kemenhub untuk menentukan apakah boleh berlayar atau tidak," lanjutnya.
Menhub menegaskan, Kementerian Perhubungan memahami adanya peningkatan permintaan layanan transportasi laut, khususnya di kawasan wisata Labuan Bajo saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun demikian, aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
"Memang pada masa libur Nataru permintaan layanan cukup tinggi. Kadang saudara-saudara kita yang sudah puluhan tahun melaut merasa memahami karakter cuaca dan laut. Tapi perlu diketahui, karakter cuaca saat ini sudah banyak berubah dan tidak bisa lagi sepenuhnya mengandalkan pengalaman," katanya.

















































