Anggie Ariesta
, Jurnalis-Selasa, 02 Desember 2025 |11:39 WIB

Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Banjir di Sumatera (Foto: Okezone)
JAKARTA - Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Pulau Sumatera diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi yang masif terhadap perekonomian nasional.
Center of Economic and Law Studies (Celios) memproyeksikan total kerugian mencapai Rp68,67 triliun, atau setara dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,29 persen.
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyatakan dampak bencana ini secara langsung memengaruhi kondisi ekonomi nasional, mengingat Sumatera Utara merupakan salah satu simpul industri nasional di Pulau Sumatera.
"Secara nasional, terjadi dampak penurunan Produk Domestik Bruto mencapai Rp68,67 triliun atau setara dengan 0,29 persen," tulis Bhima Yudhistira dalam studinya, dikutip Selasa (2/12/2025).
Secara regional, dampak terberat diprediksi terjadi pada Provinsi Aceh, yang ekonominya diperkirakan menyusut sekitar 0,88 persen atau setara Rp2,04 triliun. Dampak kepada provinsi lain juga dirasakan dari melemahnya arus barang konsumsi maupun kebutuhan industri.
Celios menyebutkan bahwa perhitungan kerugian ekonomi tersebut didasarkan pada lima jenis kerugian utama. Perhitungan ini meliputi kerugian rumah (masing-masing Rp30 juta), kerugian jembatan (biaya pembangunan kembali Rp1 miliar per jembatan), dan kerugian perbaikan jalan (Rp100 juta per 1.000 meter).
Selain itu, kerugian juga mencakup perhitungan pendapatan keluarga yang hilang selama 20 hari kerja dan kerugian lahan sawah, dengan asumsi kehilangan mencapai Rp6.500 per kg dan setiap hektar menghasilkan 7 ton.

















































