Kisah Kontroversial Taufik Hidayat di Asian Games 2002: Marah-Marah hingga Tolak Main Lawan Wakil Korea Selatan

2 hours ago 1

 Marah-Marah hingga Tolak Main Lawan Wakil Korea Selatan

Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat. (Foto: BWF)

BUSAN – Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, dikenal dengan skill dan temperamennya yang meledak-ledak di lapangan. Salah satu momen paling kontroversial dan tak terlupakan dalam kariernya terjadi di Asian Games 2002 yang digelar di Busan, Korea Selatan, ketika ia menolak melanjutkan pertandingan di final beregu putra melawan tim tuan rumah.

Pria yang pensiun pada 2013 ini telah mempersembahkan banyak prestasi bergengsi, termasuk Olimpiade, Thomas Cup, dan emas Asian Games. Namun, kisah di Busan 2002, saat usianya baru 23 tahun, menjadi sorotan karena Taufik mempertaruhkan medali demi memprotes ketidakadilan wasit.

1. Protes Keras dalam Final Beregu Putra

Pada final tim beregu putra, Indonesia berhadapan dengan Korea Selatan. Taufik Hidayat turun di partai pertama melawan Shon Seung-mo. Pertandingan berjalan sengit, namun serangkaian keputusan wasit dan hakim garis dinilai sangat merugikan Taufik.

Puncak kekecewaan Taufik terjadi saat shuttlecock hasil pengembaliannya yang tipis di sisi garis dalam lapangan justru dinyatakan keluar. Merasa dirugikan, Taufik melampiaskan amarahnya dengan membanting raket dan meminta pertandingan ditunda.

 PB Djarum) Mulyo Handoyo pernah menjadi pelatih Taufik Hidayat (Foto: PB Djarum)

Kejadian ini memicu protes dari ofisial tim Indonesia. Penundaan berlangsung hampir dua jam. Saat itu, posisi Taufik Hidayat tertinggal 13-15 di gim pertama dan 9-12 di gim kedua. Setelah jeda yang lama, Taufik tetap teguh menolak melanjutkan pertandingan sebagai bentuk protes terhadap keputusan yang tidak adil.

Alhasil, Taufik dinyatakan kalah dari Shon Seung-mo. Tim beregu putra Indonesia pun harus menyerah dengan skor akhir 1-3 dari Korea Selatan, dan harus puas membawa pulang medali perak.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |