Kisah Legenda Pebulu Tangkis Indonesia Susy Susanti, Ternyata Pernah Sengaja Kalah di French Open

1 week ago 2

Kisah Legenda Pebulu Tangkis Indonesia Susy Susanti, Ternyata Pernah Sengaja Kalah di French Open

Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti. (Foto: PB Djarum)

KISAH legenda pebulu tangkis Indonesia, Susy Susanti yang ternyata pernah sengaja kalah di French Open menarik untuk dibahas. Alasan Susy sengaja kalah pun sangatlah unik.

Susy Susanti, legenda bulutangkis Indonesia dan peraih medali emas Olimpiade pertama bagi Merah Putih (Barcelona 1992), memiliki segudang prestasi di level junior maupun senior. Namun, di balik karier gemilangnya, tersembunyi sebuah kisah lucu dan unik yang tidak pernah diketahui banyak orang, termasuk oleh PBSI. Susy ternyata pernah sengaja mengalah dalam sebuah pertandingan demi memenuhi keinginan pribadinya.

Kisah manis sekaligus lucu ini terjadi saat Susy tampil di French Open 1988. Saat itu, usianya baru 17 tahun dan baru saja ditunjuk PBSI untuk menjajal turnamen level dewasa di Eropa berkat prestasinya sebagai juara dunia junior (1986 dan 1988).

1. Momen Dilema Tiga Poin di Perempatfinal

Meski berstatus pemain junior tanpa ranking, Susy Susanti berhasil menunjukkan kualitasnya dengan mengalahkan pemain-pemain senior dan melaju hingga babak perempatfinal French Open 1988 di Toulouse, Prancis.

Dalam pertandingan perempatfinal tersebut, Susy sudah unggul satu gim. Di gim kedua, ia memimpin dengan skor 8-3. Hanya butuh tiga poin lagi baginya untuk mengamankan kemenangan dan melenggang ke babak semifinal. Namun, di momen krusial inilah drama tak terduga terjadi.

Rekan-rekan atlet Indonesia yang sudah tersingkir lebih dulu menonton dari tribun stadion. Saat skor menunjukkan 8-3, mereka berteriak bakal pergi ke salah satu kota di Prancis, yakni Lourdes dan akan meninggalkan Susy jika menang dan melaju ke semifinal.

Susy Susanti Susy Susanti

"Susy, besok kita akan ke Lourdes! Kamu kalau menang, kamu ditinggalin sendiri, enggak ikut!" teriak rekan-rekan Susy di pinggir lapangan.

Mendengar teriakan itu, Susy langsung dilanda dilema besar. Lourdes adalah sebuah tempat ziarah yang sakral bagi umat Katolik, dan ia sangat ingin mengunjungi tempat tersebut. Jika ia menang dan masuk semifinal, otomatis ia harus bertanding lagi keesokan harinya, dan terpaksa ditinggal rombongan temannya yang akan berziarah.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |