
Mengenal Mother Wound dan Cara Mengatasinya (Foto: Freepik)
JAKARTA - Mengenal mother wound dan cara mengatasinya. Mother wound adalah luka emosional akibat ketidakmampuan seorang ibu memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan emosional yang cukup kepada anaknya. Luka ini bukan hanya karena ketidakhadiran ibu secara fisik, melainkan juga ketiadaan koneksi emosional yang sehat.
Psikolog Aghnis Fauziah, S.Psi., M.Psi., menjelaskan bahwa meskipun kebutuhan fisik anak dapat terpenuhi, kebutuhan emosional seperti rasa aman, validasi, dan kelekatan sering terabaikan. Anak yang mengalami hal ini tumbuh dengan perasaan kurang dicintai, tidak berharga, atau tidak layak mendapatkan kasih sayang.
Dampak Psikologis Mother Wound
Luka emosional ini dapat membentuk berbagai pola dalam diri seseorang hingga dewasa, antara lain:
- Rendah diri: merasa tidak cukup baik dan sulit percaya diri.
- Kurang kesadaran emosional: tidak terbiasa mengenali atau mengekspresikan perasaan dengan sehat.
- Kesulitan menenangkan diri: cenderung mencari pelarian melalui kebiasaan tidak sehat, seperti kecanduan.
- Hubungan yang bermasalah: sulit mempercayai orang lain, takut ditinggalkan, atau sebaliknya terlalu bergantung.
- Perfeksionisme dan kritik diri: berusaha keras untuk “sempurna” agar diterima, namun tetap merasa tidak pernah cukup.
Proses Penyembuhan Mother Wound
Menyembuhkan luka ini bukan proses singkat, tetapi sangat mungkin dilakukan. Beberapa langkah penting meliputi:
- Menyadari pola lama – mengenali dampak pengasuhan masa lalu terhadap pola asuh saat ini.
- Mengekspresikan rasa sakit – melalui terapi, journaling, atau berbagi dengan orang terpercaya.
- Belajar mencintai diri sendiri – memberikan validasi dan kasih sayang pada diri sendiri.
- Menetapkan batasan sehat – dengan orang tua, pasangan, maupun anak.
- Melatih regulasi emosi – misalnya dengan mindfulness, olahraga, atau teknik pernapasan.
- Reparenting diri sendiri – menjadi figur pengasuh bagi inner child di dalam diri dengan penuh cinta dan penerimaan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)

















































