Feby Novalius
, Jurnalis-Rabu, 29 Oktober 2025 |10:10 WIB

Purbaya Yudhi Sadewa galau soal tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia. (Foto: Okezone.com/Aldhi Chandra)
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa galau soal tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Indonesia. Dirinya galau dalam memutuskan PPN dari 11% menjadi 9% atau 8%.
Purbaya mengaku usulan penurunan PPN menarik ketika masih berada di luar pemerintahan. Namun, dengan posisi saat ini, dirinya lebih berhati-hati karena implikasi fiskal yang besar.
"Waktu di luar (pemerintah) juga saya enaknya ngomong, turunin aja ke 8 persen. Tapi begitu jadi menteri keuangan, setiap 1 persen turun saya kehilangan pendapatan Rp70 triliun. Wah, rugi juga nih. Jadi kita pikir-pikir," kata Purbaya, Rabu (29/10/2025).
Oleh karena itu, Purbaya lebih memilih fokus menghitung kemampuan riil penerimaan negara. Langkah yang akan diambil adalah perbaikan sistem pengumpulan pajak dan cukai.
"Saya akan perbaiki sekarang sampai dua triwulan ke depan. Mungkin akhir triwulan pertama tahun depan saya sudah lihat. Dari situ saya bisa ukur sebetulnya potensi saya berapa sih yang real. Nanti kalau saya turunkan, berapa dampak pertumbuhan ekonominya," jelasnya.

















































