
PBNU Gelar Pleno Tentukan Pj Ketum, Gus Yahya: Ada yang Punya Kepentingan dan Bermanuver (iNews Media Group/Fadli Ramadan)
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menanggapi rapat pleno yang kabarnya akan menentukan Pj Ketum PBNU, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2025). Kegiatan tersebut dikatakan sebagai sebuah "kepentingan" sehingga ada manuver yang dilakukan.
1. Ada yang Punya Kepentingan
Gus Yahya menegaskan secara administrasi, ia masih sah sebagai Ketua Umum PBNU. Karena itu, dirinya menanggapi dengan santai adanya rapat pleno yang diselenggarakan untuk menentukan Pj Ketum PBNU.
"Ya itu tadi, apa namanya, ada yang punya kepentingan lalu membuat manuver itu biasa, nanti kita lihat saja, namanya manuver," kata Gus Yahya di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Selasa (5/12/2025).
Secara hukum, Gus Yahya menegaskan dirinya masih berstatus Ketua Umum PBNU yang sah meski nantinya ada Pj Ketum hasil dari rapat pleno. Terlebih secara AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), Gus Yahya masih berhak atas jabatan tersebut.
"Itu kan manuver, seperti saya bilang sejak awal bahwa secara de jure maupun de facto, saya masih tetap dalam kedudukan saya sebagai Ketua Umum di BPNU. Tanpa permintaan tertinggi, itu tidak mungkin bisa dieksekusi, karena bertentangan dengan AD/ART dan melawan hukum," ujarnya.
Gus Yahya juga menegaskan rapat pleno tersebut tidak sah karena tidak melibatkan dirinya sebagai Ketua Umum PBNU. Sehingga hasil dari pertemuan tersebut tidak kuat secara hukum dan orang yang terpilih tak memiliki hak untuk membuat aturan.















































