Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Senin, 22 September 2025 |12:52 WIB
Program Makan Bergizi Gratis/ist
JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan difokuskan pada wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebanyak 141 satuan tugas (satgas) telag dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah 3T.
“Daerah 3T menjadi prioritas karena layanan gizi di wilayah ini sangat mendesak,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dikutip, Senin (22/9/2025).
“Program MBG penting untuk menekan stunting, membuka lapangan kerja, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal,” lanjut Tito.
Saat ini sudah ada 806 titik yang memenuhi syarat untuk pembangunan dapur MBG di daerah 3T. Dari jumlah tersebut, 264 dapur akan dibangun Kementerian PUPR, sementara 542 sisanya ditangani Badan Gizi Nasional (BGN).
Sementara itu, Menteri PUPR Dody Hanggodo mengatakan, program MBG bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan nasional. Program ini mendukung target PU608 untuk menurunkan kemiskinan, memperbaiki rasio investasi (ICOR), serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Fokus percepatan pembangunan SPPG diarahkan pada wilayah 3T serta kawasan PLBN, mengingat kebutuhan layanan gizi yang sangat mendesak dan pentingnya kehadiran negara di lokasi tersebut," jelas dia.
Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Prof. Hardinsyah menilai, kehadiran SPPG di daerah 3T bisa menjadi pusat ekonomi baru. Komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan yang sebelumnya kurang terserap dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian dapur MBG.