Binti Mufarida
, Jurnalis-Senin, 29 September 2025 |21:43 WIB
Presiden Prabowo Subianto (foto: dok ist)
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sekitar 80% hasil timah dari Bangka Belitung setiap tahun diselundupkan ke luar negeri. Hal itu disampaikannya dalam Musyawarah Nasional VI PKS di Hotel The Sultan & Residence, Jakarta, Senin (29/9/2025).
“Per 1 September lalu saya perintahkan TNI, Polri, dan Bea Cukai menutup tambang-tambang ilegal di Bangka Belitung. Selama ini hampir 80% timah kita diselundupkan setiap tahun,” ujar Prabowo.
Ia menegaskan penertiban tambang ilegal akan menutup kebocoran penerimaan negara. “September–Desember ini kita perkirakan bisa menyelamatkan Rp22 triliun. Tahun depan, Rp45 triliun dari dua pulau ini saja,” tegasnya.
Prabowo juga menyoroti limbah hasil produksi timah yang mengandung logam tanah jarang (LTJ) bernilai tinggi. Selain itu, operasi serupa akan dilakukan pada komoditas lain seperti nikel, batu bara, dan bauksit.
“Tambang ilegal harus ditutup atau diambil alih untuk negara. InsyaAllah penerimaan negara jauh lebih besar dan kebocoran bisa kita hentikan,” ucapnya.
Prabowo menegaskan langkah tersebut sejalan dengan amanat UUD 1945, yakni kekayaan alam dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat. “Bumi, air, dan semua yang terkandung di dalamnya adalah milik bangsa. Itu amanah pendiri kita dan satu-satunya jalan menyelamatkan generasi mendatang,” pungkasnya.
(Awaludin)