Binti Mufarida
, Jurnalis-Selasa, 30 September 2025 |18:55 WIB
Ketua Umum Parmusi, Husnan Bey Fananie/Foto: Binti Mufarida-Okezone
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto diminta untuk turun tangan memberikan saran dan solusi atas konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini memanas.
Permintaan ini disampaikan Eksponen Fusi 1973 yang terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi), Serikat Islam (SI), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), menyusul dualisme kepemimpinan pasca Muktamar X PPP yang memunculkan klaim ganda Ketua Umum yakni Mardiono dan Agus Suparmanto.
Ketua Umum Parmusi, Husnan Bey Fananie, menegaskan bahwa PPP bukanlah milik segelintir elit, melainkan milik umat dan bangsa. Karena itu, penyelesaian konflik PPP dinilai perlu melibatkan peran negara sebagai pembina kehidupan politik nasional.
"Kepada publik dan pemerintah, kami juga menyampaikan kepada pemerintah dan publik, PPP bukan milik elit, melainkan milik umat dan bangsa. Pemerintah dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, selaku kepala negara dan memberikan saran sebagai sebuah solusi terbaik dalam konflik internal partai yang legenda ini," ujar Husnan saat Konferensi Pers di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
Husnan menyebut PPP sebagai partai bersejarah yang telah ikut menjaga dan mewarnai perjalanan bangsa sejak awal berdirinya pada 1973. Karena itu, konflik yang berlarut-larut dinilai dapat merusak warisan politik umat Islam di Indonesia.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya