Proses Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Kesulitan karena Sebagian Besar Masih Anak-anak

3 hours ago 3

Binti Mufarida , Jurnalis-Sabtu, 04 Oktober 2025 |16:24 WIB

Proses Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Kesulitan karena Sebagian Besar Masih Anak-anak

Proses Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Kesulitan karena Sebagian Besar Masih Anak-anak

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut proses Disaster Victim Identification) (DVI) korban runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny menghadapi kendala karena sebagian besar, masih berusia anak-anak dan remaja sehingga belum memiliki KTP atau dokumen identitas resmi.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, tim identifikasi banyak berpatokan pada data sekunder seperti ijazah, catatan sidik jari dari dokumen pendidikan, hingga pakaian terakhir yang dikenakan korban.

“Untuk mengatasi keterbatasan ini, solusi lain yang dilakukan adalah pengumpulan data antemortem dari keluarga, seperti ciri fisik khusus, tanda lahir, kondisi gigi, atau rekam kesehatan yang pernah dimiliki," ujarnya, Sabtu (4/10/2025).

Tim juga menggunakan metode pencocokan forensik, termasuk pemeriksaan DNA apabila diperlukan, untuk memastikan akurasi identitas. Dengan pendekatan ini, proses identifikasi tetap dapat berjalan tanpa memerlukan waktu yang lama, meski menghadapi keterbatasan dokumen kependudukan pada korban.

Selanjutnya, Suharyanto meminta kepada stakeholder terkait untuk membuka posko terpadu sebagai pusat informasi resmi untuk pelaporan dan pengaduan bagi keluarga korban.

Posko ini memfasilitasi keluarga untuk melaporkan anggota yang masih hilang sekaligus memperoleh perkembangan terbaru terkait operasi penyelamatan.

“Saya minta Pak Dandim, Pak Kapolres dan unsur pemerintah daerah semua melayani apa yang menjadi pertanyaan masyarakat. Tentunya kita sebagai negara hukum harus memahami apa saja informasi yang dapat disampaikan maupun yang dikecualikan. Tolong ini dijelaskan secara baik,” jelas Suharyanto.

Sejalan dengan itu, tim konselor dari Polri, Dinas Sosial dan relawan memberikan dukungan psikososial bagi keluarga korban, khususnya bagi mereka yang menunggu proses evakuasi dan identifikasi, agar tetap kuat menghadapi situasi yang penuh duka.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |