Purbaya akan mengalihkan anggaran FLPP ke sektor-sektor yang lebih produktif. (Foto: Okezone.com/MPI)
JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menarik anggaran penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2026 jika tidak terealisasi optimal pada tahun ini.
Purbaya akan mengalihkan anggaran FLPP ke sektor-sektor yang lebih produktif jika serapan di sektor perumahan kurang. Hal ini dilakukan agar perputaran uang lebih cepat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
“(Konsekuensi jika FLPP tidak terserap 100%) Ya, uangnya kita ambil lagi, kita bagi ke tempat lain yang lebih siap. Begitu kira-kira,” ujarnya saat ditemui usai acara Akad Masal Perumahan di Cileungsi, Senin (29/9/2025).
Dia mengatakan, konsekuensi ini juga telah disampaikan kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Bahwa anggaran program subsidi perumahan ini akan dialihkan ke program pemerintah lain yang dinilai punya dampak ekonomi lebih kuat.
“Tapi saya yakin Menteri Perumahan akan percepat semuanya, karena mereka tahu kalau uangnya nggak terpakai saya akan ambil. Saya akan sebarkan ke program-program yang lebih siap, sehingga dampak ekonomi dari uang yang ada itu lebih besar daripada nongkrong,” kata Purbaya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan kuota FLPP tahun 2025 mendapatkan penambahan sehingga jumlahnya tembus 350 ribu unit.
Ia melaporkan, sampai dengan 26 September 2025, realisasi KPR FLPP mencapai 183.058 unit. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 151.902 unit.