Reformasi Pemasyarakatan, Menteri Agus: Warga Binaan Jadi Co-Creator Industri Fashion

4 hours ago 1

 Warga Binaan Jadi Co-Creator Industri Fashion

Reformasi Pemasyarakatan, Menteri Agus: Warga Binaan Jadi Co-Creator Industri Fashion (Foto: Dokumentasi)

JAKARTA - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan berkolaborasi dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) menghadirkan karya fashion hasil kolaborasi desainer ternama dengan warga binaan dari 24 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Hasil desain tersebut dipamerkan dalam ajang Bali Fashion Trend (BFT) 2026 di Onyx Park Resort, Ubud, Gianyar pada Jumat 19 Desember 2025.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengatakan, kolaborasi ini merupakan bagian dari program Beyond Beauty yang mencerminkan perubahan paradigma pemasyarakatan di Indonesia.

Pemasyarakatan, menurutnya, tidak lagi dipandang semata sebagai tempat menjalani hukuman, melainkan sebagai ruang pembinaan yang memberi kesempatan kedua dan mempersiapkan warga binaan kembali berperan produktif di masyarakat.

“Kolaborasi ini bukan hanya tentang fashion atau produk. Ini tentang manusia, tentang harapan, dan tentang masa depan yang lebih baik bagi warga binaan pemasyarakatan,” ujar Agus dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (20/12/2025).

Warga Binaan sebagai Co-Creator Industri Fashion

Melalui Beyond Beauty, warga binaan dilibatkan sebagai co-creator dalam industri fashion profesional.

Beragam produk hasil pembinaan, seperti batik, anyaman, bordir, hingga kerajinan kulit, dikembangkan bersama para desainer Sofie, Lisa Fitria, dan Irmasari menjadi karya fashion kontemporer dengan nilai estetika dan daya saing komersial.

Agus menilai, proses kolaboratif tersebut tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri serta identitas positif warga binaan.

“Ketika karya mereka diapresiasi publik dan pasar, di situlah proses pemulihan harga diri dan kepercayaan diri benar-benar terjadi,” kata Agus.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |