SAS Institute: Program MBG Bukan Janji Politik, Tapi Misi Peradaban

2 hours ago 1

Awaludin , Jurnalis-Rabu, 01 Oktober 2025 |20:25 WIB

 Program MBG Bukan Janji Politik, Tapi Misi Peradaban

Makan Bergizi Gratis (foto: Okezone)

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 22 September 2025, terdapat 4.711 kasus bakteri dalam makanan yang didistribusikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus ini tersebar di sekitar 45 lokasi di tiga wilayah sejak program dimulai. Meski begitu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan optimisme terhadap kelanjutan program MBG.

"Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik," ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso menilai bahwa program MBG harus terus dijalankan.

“Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG dan melihat dampak positifnya secara bijak,” terang Abi Rekso, Rabu (1/10/2025).

Abi Rekso juga menekankan, bahwa MBG merupakan komitmen pemerintah untuk pemenuhan hak atas pangan (right to food). Meskipun ada sekitar 5.000 kasus terpapar bakteri, jumlah ini hanya sekitar 0,0001% dari 9.615 SPPG yang beroperasi dan 31 juta penerima manfaat program MBG.

“Kesuksesan MBG tidak hanya soal pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga membentuk rantai pasok pangan berbasis ketahanan, dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia,” pungkasnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |