Semangat Kartini, Ini Cerita Ema Sulap Sampah Jadi Cuan Usai Tragedi TPA Leuwigajah

3 hours ago 2

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Selasa, 22 April 2025 |12:40 WIB

Semangat Kartini, Ini Cerita Ema Sulap Sampah Jadi Cuan Usai Tragedi TPA Leuwigajah

Ema Suranta Sulap Sampah Jadi Cuan

JAKARTA – Di tengah berbagai permasalahan lingkungan dan minimnya kepedulian terhadap pengelolaan sampah, sosok Ema Suranta muncul sebagai Kartini masa kini.

Berawal dari kegelisahan Ema melihat gunungan sampah yang menumpuk di desanya, serta kenangan tragis akan tragedi TPA Leuwigajah yang merenggut 150 jiwa, Ema tergerak mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian di Desa Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat bersama ibu-ibu di sekitarnya.

Bukan hanya sebagai tempat pemilahan, tetapi sebagai pusat edukasi, pemberdayaan, dan gerakan sosial lingkungan. Tragedi TPA Leuwigajah adalah peristiwa longsor sampah yang terjadi di Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.

Peristiwa ini menewaskan sekitar 157 orang. Longsor tersebut dipicu oleh penumpukan sampah yang tinggi dan curah hujan yang lebat.

“Saya mulai membudidayakan larva Black Soldier Fly atau yang dikenal dengan sebutan maggot, untuk mengolah sampah organik dengan dukungan dari PNM,” ujar Ema dikutip, Selasa (22/4/2025).

Dari modal awal yang didapatkan saat bergabung, ia kini berhasil mengolah hingga 2 ton sampah per minggu dan menghasilkan maggot segar serta kasgot (pupuk organik). Produk-produk ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga sumber penghasilan baru bagi masyarakat.

Ema kini menjadi simbol bahwa perempuan, dengan semangat Kartini, mampu menjawab tantangan sesuai zamannya dengan aksi nyata dan solusi berkelanjutan.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |