Rahmat Ilyasan
, Jurnalis-Sabtu, 04 Oktober 2025 |13:25 WIB
Keluarga korban di RS Bhayangkara Polda Jatim (foto: Okezone)
SIDOARJO - Suasana haru menyelimuti Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). Tempat ini menjadi pusat duka bagi keluarga korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
Sejak pagi, keluarga korban tampak memadati area rumah sakit, menanti kabar identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
Di antara mereka, tampak Tohari, warga Sampang, Madura, yang datang bersama keluarganya. Dengan tatapan kosong dan penuh harap, ia menunggu kabar tentang dua adiknya, Zaki dan Alfi, santri yang baru tiga bulan menimba ilmu di pondok pesantren tersebut. Hingga kini, keduanya belum berhasil teridentifikasi.
“Kami sudah menyerahkan sampel DNA dan berharap proses identifikasi segera selesai. Kami hanya ingin tahu kondisi adik-adik kami,” ujar Tohari dengan suara bergetar.
Tohari dan keluarganya memilih untuk tetap menginap di area rumah sakit, berharap setiap kabar dari tim identifikasi bisa segera mereka terima. Mereka bukan satu-satunya keluarga yang menunggu dalam cemas. Sejumlah keluarga lain juga terlihat bergantian memberikan data ante mortem kepada petugas DVI.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya