Ramdani Bur
, Jurnalis-Selasa, 07 Oktober 2025 |06:33 WIB
Timnas Malaysia teranacam terkena pengurangan poin dari FIFA efek palsukan dokumen pemain. (Foto: AFC)
ASOSIASI Sepakbola Malaysia (FAM) terbukti memalsukan dokumen, Timnas Malaysia selangkah lagi terkena pengurangan poin di Kualifikasi Piala Asia 2027. Selasa (7/10/2025) dini hari WIB, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) mengonfirmasi FAM terbukti memalsukan dokumen naturalisasi tujuh pemain, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel.
FAM dan nama-nama di atas dianggap bersalah karena melanggar pasal 22 Kode Disiplin FIFA. FAM secara gamblang menggunakan dokumen palsu saat mengajukan proses perpindahan federasi Hector Hevel dan kawan-kawan ke FIFA.
Akibatnya, FIFA meminta FAM membayar denda 350.000 CHF atau sekira Rp7,3 miliar. Sementara itu, Joao Figueiredo dan kawan-kawan dilarang aktif di dunia persepakbolaan profesional selama 12 bulan plus membayar denda 2.000 CHF atau setara Rp41,2 juta.
1. Palsukan Asal-Usul Kakek/Nenek

Lantas, bagaimana cara FAM memalsukan dokumen naturalisasi Facundo Garces dan kawan-kawan? Saat mengajukan dokumen ke FIFA, mereka menuliskan kakek/nenek Facundo Garces dan kawan-kawan lahir di Malaysia.
Awalnya, FIFA percaya dan menyetujui proses perpindahan federasi tujuh nama di atas. Namun, setelah adanya laporan dugaan kecurangan pada 11 Juni 2025, FIFA melakukan check and recheck. Hasilnya, kakek/nenek Hector Hevel dan kawan-kawan tak ada satu pun yang lahir di Malaysia.
Ambil contoh kakek bek Deportivo Alaves, Facundo Garces, yakni Carlos Rogelio Fernandez. Dalam dokumen yang diajukan FAM kepada FIFA pada Juni 2025, Carlos Rogelio Fernandez ditulis lahir di Penang, Malaysia. Padahal, dalam dokumen asli, Carlos Rogelio Fernandez lahir di Santa Fe, Argentina.