
Ganda putri Indonesia, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum. (Foto: Cikal Bintang/Okezone)
JAKARTA – Pasangan ganda putri bulu tangkis Indonesia, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, menegaskan komitmen mereka untuk tetap tampil bersama menyusul keberhasilan meraih gelar juara Australia Open 2025. Kemenangan dramatis ini menjadi pencapaian perdana Rachel/Febi sejak dipasangkan pada September lalu, sekaligus membuka opsi baru bagi PBSI menjelang SEA Games 2025.
Rachel/Febi tampil konsisten sepanjang turnamen dan menutupnya dengan kemenangan atas kompatriotnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari. Laga all-Indonesian final BWF World Tour Super 500 pada Minggu 23 November 2025 lalu itu berlangsung ketat hingga 1 jam 49 menit.
Meski belum ada pembahasan resmi dari pelatih soal kelanjutan pasangan ini, Rachel menyatakan dirinya ingin terus berduet dengan Febi. Rachel mengatakan, fokusnya saat ini adalah berkembang bersama Febi.
“Iya, mungkin tetap ingin bareng. Pelatih juga belum ada obrolan apa pun, jadi kami fokus ke yang dijalani sekarang,” ujar Rachel kepada awak media, termasuk Okezone di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, dikutip Kamis (27/11/2025).
1. Gelar Perdana Setelah Rentetan Hasil Kurang Memuaskan
Gelar di Australia menjadi langkah penting bagi duo muda ini setelah sebelumnya hanya mencapai babak 32 besar Hong Kong Open. Mereka juga sempat terhenti di babak 16 besar China Masters, Arctic Open, dan French Open, serta babak 32 besar Denmark Open.
Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum juara Australia Open 2025 (Foto: PBSI)
Perjalanan menuju gelar pun tidak mudah. Rachel/Febi harus menyingkirkan unggulan kedua asal Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi, yang kerap menyulitkan ganda putri Indonesia. Kemenangan tersebut ikut mendongkrak mereka naik 28 peringkat ke posisi 59 dunia.
Melihat tren perombakan pasangan yang dilakukan PBSI, Rachel/Febi kini muncul sebagai opsi baru untuk memperkuat tim Indonesia menjelang SEA Games 2025 di Thailand. Rachel menyebut bahwa gelar ini memberikan kepercayaan diri lebih, terutama karena mereka bertemu senior sendiri di partai puncak.
“Pastinya senang. Puji Tuhan bisa juara kemarin. Banyak pelajaran yang kami ambil, apalagi lawannya senior yang sehari-hari latihan bersama,” tutur Rachel.
















































