Mei Sada Sirait
, Jurnalis-Selasa, 30 Desember 2025 |13:10 WIB

Vitamin C vs Vitamin D, Mana yang Lebih Baik untuk Jaga Imun? (Foto: Freepik)
JAKARTA – Vitamin C dan vitamin D sama-sama sering disebut berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh, apalagi saat musim flu dan penyakit menular sedang meningkat.
Namun, ternyata kedua vitamin ini memiliki cara kerja yang berbeda dan masing-masing mempunyai peran khusus dalam menjaga kesehatan. Dilansir dari Verywell Health, vitamin C dikenal luas sebagai vitamin yang bertindak sebagai antioksidan kuat.
Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu peradangan dan stres oksidatif. Selain itu, vitamin C juga mendukung fungsi sel darah putih yang memainkan peran utama dalam melawan infeksi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin C secara teratur dapat membantu mempersingkat durasi gejala flu dan pilek, meskipun belum terbukti sepenuhnya dapat mencegah penyakit. Umumnya, kebutuhan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah sekitar 75–90 mg.
Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak mengonsumsi vitamin C juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Sementara itu, vitamin D bukan sekadar antioksidan.
Vitamin D berfungsi sebagai semacam penyalur pesan bagi sel-sel kekebalan tubuh. Vitamin ini membantu sel-sel imun mengenali dan merespons patogen seperti virus dan bakteri dengan lebih tepat.
Tubuh kita mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari, makanan tertentu seperti ikan berlemak, atau suplemen. Banyak orang justru mengalami kekurangan vitamin D, terutama di musim dingin atau saat minim paparan sinar matahari.

















































