Wall Street Masih Tertekan, Lagi-Lagi Dipicu Isu AI

13 hours ago 8

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 18 Desember 2025 |07:39 WIB

Wall Street Masih Tertekan, Lagi-Lagi Dipicu Isu AI

Kekhawatiran investor terkait keberlanjutan investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). (Foto: Okezone.com/Freepik)

JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat. Penurunan ini dipicu aksi jual di saham sektor teknologi seiring meningkatnya kekhawatiran terkait keberlanjutan investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi memimpin pelemahan dengan merosot 1,81% atau 418,14 poin ke posisi 22.693,32. Sementara itu, indeks S&P 500 terpangkas 1,16% ke level 6.721,43, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,47% menjadi 47.885,97.

Baik S&P 500 maupun Nasdaq kini berada di level terendah dalam tiga minggu terakhir.

Sentimen negatif utama datang dari kekhawatiran investor mengenai besarnya belanja modal (capex) yang dikeluarkan perusahaan teknologi untuk mengembangkan AI, yang sering kali dilakukan dengan menambah beban utang.

"Ada kecemasan yang merembes mengenai perdagangan AI. Penggerak utamanya adalah tingkat pengeluaran modal dan sifat sirkular dari beberapa pengeluaran tersebut dengan OpenAI berada di pusatnya," ujar Ahli Strategi Investasi Baird Private Wealth Management, Ross Mayfield.

Ia menambahkan bahwa pasar kini mulai mempertanyakan pengembalian investasi (Return on Investment) dari belanja besar-besaran tersebut menjelang pergantian tahun.

Berbeda dengan sektor teknologi, saham-saham energi justru mencatatkan penguatan. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah setelah Presiden Donald Trump memerintahkan blokade terhadap seluruh tanker minyak yang terkena sanksi di Venezuela.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |