
3 Hikmah Proses Penciptaan Manusia Tak Sekejap seperti Nabi Adam (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Ada 3 hikmah dari penciptaan manusia, hingga dilahirkan ke dunia. Penciptaan manusia memerlukan proses cukup panjang.
Penciptaan manusia ini tidak sekejap seperti Nabi Adam. Padahal, Allah Maha Kuasa untuk melakukannya.
Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Qutul Mughtadzi ‘ala Jami‘it Tirmidzi (KSA, Universitas Ummul Qura: 1424 H), juz I, halaman 500, menjelaskan soal hikmah penciptaan manusia, tidak sekejap seperti Nabi Adam. Berikut ulasannya, melansir laman Kemenag, Minggu (26/10/2025):
1. Kasih Sayang Allah pada Kaum Wanita
Penciptaan manusia yang melewati sejumlah proses menjadi bukti kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya, khususnya kaum wanita. Dapat dibayangkan, jika manusia diciptakan sekaligus sebagaimana Nabi Adam, tentu hal itu akan sangat memberatkan para ibu.
Allah Maha Mengetahui kelemahan pada fisik makhluk-Nya sehingga penciptaan manusia dimulai dengan nuthfah (air mani), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah), mudghah (segumpal daging), dan seterusnya hingga menjadi seorang bayi yang siap dilahirkan. Setiap tahapan-tahapan tersebut mempunyai waktu tertentu agar tubuh seorang ibu bisa beradaptasi dengan baik hingga waktu melahirkan.
2. Bukti Kekuasaan dan Nikmat dari Allah
Penciptaan manusia yang bertahap ini menjadi bukti kekuasaan sekaligus nikmat Allah yang begitu luar biasa. Melalui proses ini, mestinya manusia bisa menyadari tentang asal-usulnya yang rendah dan lemah, yaitu berasal dari air hina berupa air mani.
Selanjutnya, Allah memuliakan manusia dengan akal, ilmu, dan bentuk yang sempurna. Setelah menyadari hal tersebut, mestinya manusia bisa bersyukur kepada Allah yang telah menciptakannya dari sesuatu yang hina menjadi makhluk yang mulia dan terhormat di antara ciptaan-Nya yang lain.
















































