BMKG Bersama BNPB Modifikasi Cuaca di Jakarta, Jabar, dan Jateng hingga 3 November

8 hours ago 4

BMKG Bersama BNPB Modifikasi Cuaca di Jakarta, Jabar, dan Jateng hingga 3 November

Ilustrasi cuaca ekstrem/Foto: Okezone

JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memulai operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai upaya mitigasi potensi cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah hingga Senin (3/11) mendatang. Hal itu juga upaya mencegah bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.

"Langkah mitigasi antara lain bukan satu-satunya cara. BMKG bekerja sama dengan BNPB saat ini sudah memulai operasi modifikasi cuaca sebagai upaya untuk mengurangi potensi meningkatnya curah hujan dan mencegah terjadinya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Terutama yang sudah dilaksanakan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, serta DI Yogyakarta," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Sabtu (1/11/2025).

Ia menjelaskan OMC di Jawa Tengah dilakukan sejak 25 Oktober dan masih berlanjut hingga awal November dengan pelaksanaan Posko Semarang dan Solo. Operasi tersebut telah melaksanakan 41 sorti penerbangan menggunakan dua pesawat Cessna Grand Caravan dengan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

"Artinya awan hujan cenderung mengumpul pada suatu titik, pada suatu lokasi diupayakan untuk disebarkan atau didistribusikan agar hujan merata tidak hanya di satu titik, tapi sangat lebat," ucapnya.

Dwikorita mengatakan untuk wilayah Jawa Barat dan Jakarta, OMC dilakukan sejak 23 Oktober dan masih berlanjut hingga saat ini dengan posko di Jakarta. Sebanyak 29 sorti penerbangan telah dilakukan menggunakan satu pesawat Cessna Caravan dan menunjukkan hasil pengurangan curah hujan secara signifikan.

Lebih lanjut, ia berharap kolaborasi antara BMKG dan BNPB serta pemerintah daerah semakin ditingkatkan dalam menghadapi potensi hujan ekstrem.

"Kami memohon adanya kolaborasi lebih erat. Kolaborasi sudah ada, namun dengan meningkatnya potensi hujan ekstrem atau hujan sangat lebat, kita harus meningkatkan level kolaborasi. Sinergitas perlu lebih ditingkatkan, kesiapsiagaan daerah perlu lebih ditingkatkan. BMKG memperkuat kolaborasi dengan BNPB dan pemerintah daerah dalam memperkuat sistem peringatan dini demi peningkatan mitigasi risiko bencana serta pengelolaan dampak cuaca ekstrem di lapangan," ungkapnya.
 

(Fetra Hariandja)

Read Entire Article
Desa Alam | | | |